Pemilihan Umum 2014 telah usai pada tanggal 09 April 2014 kemaren dengan aman. Hal ini menandadakan bahwah sahnya kecerdasan emosional masyarakat Indonesia pada umumnya sudah semakin meningkat.
Pemilihan umum di Republik yang kita cintai ini telah berlangsung 11 kali semenjak tahun 1955 pertama kalinya. Era Orde Lama, Era Orde Baru dan sekarang Era Reformasi ketiga era ini masing masing mempunyai tujuan yang sama, berupaya bagaimana agar Indonesia lebih baik.
Yang menarik pelaksanaan pemilu kali ini bagi saya adalah Anak gadisku/boru panggoran, ikut meramaikan pesta demokrasi sebagai pemilu pemula.Sebagai generasi penerus bangsa ia berhak memilih jagoannya tanpa harus interfrensi orang tuanya, walaupun terkadang ia harus banyak bertanya tentang aturan main pelaksanaan pemilu legislatif 2014 ini.
Sesuai judul diatas jika dilihat dari prakteknya sangat berbanding terbalik dengan kenyataan dan harapan para pemilih, sehingga tak heran banyaknya angka golpot setiap pelaksannaan pemilu legislatif yang cendrung lebih tinggi dari persentase pemenang pemillunya.
Oleh sebab itu pastikan pilihanmu sebagai tokoh panutan, bukan yang di iming2kannya agar kelak ia dapat mewakili aspirasi mu minimal harapan-harapan mu yang mengerti tentang permasalahan Bangsa,Negeri ini dan di sekeliling mu.
Sukses Indonesia, Jayalah Negeri Ku ........
Sesuai judul diatas jika dilihat dari prakteknya sangat berbanding terbalik dengan kenyataan dan harapan para pemilih, sehingga tak heran banyaknya angka golpot setiap pelaksannaan pemilu legislatif yang cendrung lebih tinggi dari persentase pemenang pemillunya.
Oleh sebab itu pastikan pilihanmu sebagai tokoh panutan, bukan yang di iming2kannya agar kelak ia dapat mewakili aspirasi mu minimal harapan-harapan mu yang mengerti tentang permasalahan Bangsa,Negeri ini dan di sekeliling mu.
Sukses Indonesia, Jayalah Negeri Ku ........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar